Perjalanan pertama ke barat dan kesempatan kedua sebagai dalam GNOME Asia Summit
Call for papers
Pertama sebelum melakukan perjalanan ke barat atau kesempatan untuk menghadiri acara sekelas GNOME Asia Summit sebagai pembicara, saya pertama kali melakukan apply presentasi saya saat pendaftaran sebagai pembicara. Saya isi formnya secara keseluruhan sampai dan setelah saya apply saya mendapatkan konfirmasi bahwa paper saya sudah diterima pihak panitia. Kira-kira saya melakukan pendaftaran bulan Januari minggu-minggu terakhir.
Konfirmasi Paper saya diterima (yeeesss Journey to West)
Waktu yang ditunggu selama kurang lebih 3 mingguan untuk mendapatkan konfirmasi paper saya sebagai pembicara diterima oleh pihak panitia akhirnya datang juga, yak akhirnya saya buka-buka email yang saya buat untuk mendaftar acara tersebut. Dan akhirnya saya mendapatkan email konfirmasi bahwa saya mendapatkan kesemapatan untuk berbicara dalam acara GNOME Asia Summit 2016 di New Delhi.
Haii keberangkatan ke Barat (New Delhi, India)
yak tepat tanggal 20 April 2016 saya berangkat ke barat (India) untuk pertama kalinya. Perjalanan ke barat diawali dari Rumah ke bandara Juanda. Dan di bandara Juanda ini titik tolak saya berangkat melakukan perjalanan ke barat untuk memberikan dan mendapatkan pencerahan. Dari Juanda lepas landas untuk melakukan perjalanan ke Kuala Lumpur Malaysia (Perjalanan 2,5 jam) dan transit selama sekitar 2 Jam sebelum melanjutkan perjalanan ke India. Keberngakatan ke India dimulai pukul 19.30 Waktu Malaysia, yang seharusnya berangkat jam 19.00 waktu Malaysia karena sesuatu hal pesawat delay. Perjalanan ke India ditempuh selama kurang lebih 5 jam dan tiba di India sekitar pukul 22.30 waktu India.
Tiba di India dan E-TV
Yak sebelum kita melakukan perjalanan ke barat kita harus urus dokumen untuk dapat melakukan perjalanan ke barat. Dokumen itu Visa. Banyak tipe visa ada yang reguler dan ada yang elektronik. Untuk lebih jelasnya bisa kunjungi Indian Visa.
Setelah sampai di India, pertama kali yang kita lakukan adalah ke Imigrasi untuk pemeriksaan dan mendapatkan stempel, kalau kita sudah punya Visa yang reguler kita bisa langsung masuk ke antrian pemegang passpor regular atau semua negara. Kalau kita mengajukan e-Visa / e-TV (electronic Tourist Visa) kita harus ke antrian e-TV dan mengisi blanko kedatangan.
E-Visa ini sendiri hanya berupa stempel saja yang didalamnya ada nomor Visa dan tanggal kedatangan dan masa berlaku visa. Oke lanjut cerita atau singkatnya setelah selesai urus ini itu dan agak lumayan lama soalnya antriannya banyak dan harus scan biometrik. Maka kita ambil bagasi berupa barang bawaan untuk supoort GNOME Asia Summit 2016 dari pihak sponsor dari Indonesia yakni Sepatu Fans. Setelah ambil bagasi kita baru tukar uang di money changer disekitaran bandara, yak ini terpaksa dilakukan untuk bisa dapet Rupee dan bisa naik taksi ke lokasi hostel.
Hostel dan Istirahat yang dibutuhkan.
Yak setalah mendaparkan uang Rupee akhirnya kita pesan taksi, eh cari taksi dan akhirnya dapet taksi. Didalam taksi ini lumayan enak juga sih dan sopirnya lumayan bersahabat walaupun kurang lancar dalam berbahasa inggris tapi lumayan lah buat menemani kita yang sudah agak kecapekan. Sesampainya di Hostel Universitas Manav kita dibantu oleh pak sopir taksi untuk bertanya-tanya dalam bahasa Hindi (kalau tidak salah) setelah proses yang agak lama sampailah di hostel dan waktunya istirahat. See you in First Day (Workshop)
First Day (Workshop)

Acara GNOME Asia dibuka dengan acara Workshop yang dibagi menjadi 3 (tiga) section workshop, diantaranya Make your first contribution yang disampaikan oleh Member Board GNOME Foundation Ekaterina Gerasimova, kemudian dilanjutkan Writing a GNOME applications for newcomers dan yang terakhir adaah sesi teknis hacking dengan Nirbheek Chauhan, Arun Raghavan dengan tema Gstreamer in your GNOME: Hands-on multimedia hacking. Dari kesemua materi tersebut kesemaunya dihadiri oleh beberapa elemen dari mulai pengajar atau pendidik sampai dengan mahasiswa. Dan perserta antusias untuk mengikuti workshop tersebut. Disela-sela acara ada juga section untuk tea break dan makan siang untuk memberikan waktu jeda pembicara dan peserta untuk diskusi tentang workshop yang telah diikuti.
Second Day (Summit)
Hari kedua tanggal 22 April 2016, acara inti dari GNOME Asia Summit 2016 yaitu konferensi. Pada hari itu acara dibuka dengan sambutan dari GNOME Member yang diwakili oleh Bin Li dari Tiongkok dan Ahmad Haris dari Indonesia serta Panitia Local diwakili oleh Syobha Tyagi. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari pihak Manav Rahna International University. Dilanjutkan seminar-seminar yang dibagi dalam beberapa kelas dan sebelumnya dibuka dengan Keynote Speaker oleh Cosimo Cecchi salah satu Member Board dengan tema The next billion GNOME users. Setelah acara keynote speaker ada sesi Lighting Talk sebelum acara dan sesudah acara seminar yang terbagi dalam beberapa kelas, Lighting talk merupakan ajang pemaparan ide ataupun sharing tentang pengalaman beberapa pembicara.

Saya mendapatkan kesempatan berbicara di sesi Lighting Talk diakhir hari pertama sebelum acara pada hari pertama usai. Staf kami membawakan tema tentang “GNOME for Education”. Saya membawakan tema tersebut karena saya berkeinginan adanya kolaborasi antara komunitas atau wadah pengembangan bakat-bakat yang dengan dunia pendidikan di Asia, sehingga peserta didik dapat ikut serta kontribusi dalam sebuah komunitas tersebut yang dapat kerjasama dengan perusahaan besar seperti Google. Serta komunitas tersebut dapat membentuk karakter dan skill dari peserta didik sebelum terjun di dunia kerja. Dan peserta didik mendapatkan pengalaman kerja yang baik dalam kontribusinya sehingga peserta didik tersebut secara tidak langsung ada track record pengalaman yang berguna dalam menambah portofolio peserta didik tersebut.

Third Day
Di hari ketiga penyelenggaraan konferensi terdapat topik menarik diantaranya penggunaan perangkat lunak open sosurce disalah satu perusahaan Metal Roofing di Indonesia yang dipresentasikan oleh Iwan S. Tahari, dalam paparannya perusahaan tersebut menggunakan perangkat lunak open source untuk mendukung berjalannya perusahaan dan menekan biaya produksi untuk membeli lisensi perangkat lunak. Dan juga tema FOSS in Indonesia Election yang disampaikan oleh Syah Dwi Prihatmoko. Dan diakhir acara ditutup dengan Closing Speech dari pihak panitia yang diwakili oleh Shoba Tyagi, yang mana dalam speechnya dia mengucapkan banyak terima kasih kepada Emily, Max, Estu yang sudah banyak membantu dalam menyelenggarakan GNOME Asia Summit 2016.
Fourth Day
Setelah berkutat dengan Summit dihari terakhir ini kita diajak nge-trip sama panitia ke Agra (red: Taj Mahal) yak perjalanan ke Agra dimulai sekitar jam 6 untuk persiapan dan berangkarnya sekitra jam 7 lebihan.perjalanan ditempuh sekitar 4 jam lewat tol. Dalam perjalanan tersebut kita sarapan ala masakan South India. Singkat cerita kita sampai di Agra sekitar jam 14.00. dan sebelum kita masuk kita harus beli tiket, harga tiketnya sekitar 1000 Rupee untuk foreigner.
Last Day in West
yak ini hari terakhir kita di India, kita check out dari Hostel sekitar jam 8.00 dan mau pindah tempat ke New Delhi untuk ganti hostel buat temen-temen dari Asia Timur. Setalah dapet hotel kita melakukan jalan-jalan ke India Gate yang ditempuh dengan Metro. Sebelumnya kita beli kartu metro sekitar 150 Rupee dan setelah selesai jalan-jalan kita balik ke hotel ambil barang dan menuju ke Bandara menggunakan Metro yang ke Airport, harga tiket sekitar 60 Rupee.
Terima kasih kepada :
-
Ibunda tercinta yang sudah memberikan doanya setiap hari diperjalanan saya.
-
GNOME Foundation yang sudah memberikan travel subsidy untuk perjalanan ini.
-
Pak Haris dan Pak Moko teman seperjalanan.
-
Pak Iwan Thahari yang udah kasih sponsor dan sepatu bagus banget ini.
-
Unipdu Jombang yang sudah kasih ijin untuk melakukan perjalanan ini.
-
Mahav Rachna International University yang udah menyiapkan tempat yang keren.
-
Panitia dan Volunter GNOME Asia Summit 2016 yang udah bikin acaranya keren dan udah mandu kita-kita.
-
Dan semua pihak yang sudah mendukung perjalanan ini. Terima kasih banyak.
Thanks, sampai ketemu lagi di perjalanan selanjutnya. (maybe GNOME Asia Summit 2017).
Foto hasil jepretan pak Moko.
